Selasa, 24 September 2013

Diduga Anggota Al-Shabaab, WN Inggris Ditahan di Kenya

Seorang warga Inggris yang diduga anggota kelompok militan asal Somalia, al Shabaab, ditahan oleh polisi bandara Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya, pada Senin kemarin. Polisi menahan pria berusia 35 tahun itu, lantaran menunjukkan tingkah laku yang mencurigakan.

Menurut Dailymail, Selasa 24 September 2013, pria itu mengenakan kaca mata hitam dan matanya lebam. Saat tengah melalui pemeriksaan untuk pergi meninggalkan Kenya menggunakan maskapai Turkish Airline, seorang detektif lantas menyita paspornya.

Langkah ini diambil karena pemerintah Kenya mencegah adanya kemungkinan pelaku teror yang berhasil kabur dari mal Westgate dengan cara berpura-pura menjadi warga. Mereka kabur setelah bertukar pakaian dengan pengunjung mal yang sempat disandera.

Saat ditanya penyebab lebam di wajahnya oleh detektif, pria Inggris keturunan Somalia itu, mengatakan dia baru saja mengalami kecelakaan saat berkunjung ke Somalia baru-baru ini. Detektif itu mengatakan pria tersebut tidak pernah berkunjung ke Kenya sebelumnya.

Dia memang memegang visa ke Kenya, namun tidak ada catatan dia pernah tiba di negara itu. Paspor yang dipegang pria itu, ungkap sang detektif, terbukti asli.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Inggris membenarkan adanya penahanan satu orang warganya. Kini mereka tengah memberikan bantuan kekonsuleran kepada pria itu.

Badan Intelijen Inggris (MI5) dan kepolisian London kini tengah memeriksa catatan siapa saja di antara warga mereka yang pernah berkunjung ke Somalia dan kembali lagi ke Inggris. Mereka khawatir selama berada di Somalia, warga Inggris melakukan kontak atau dilatih oleh kelompok al Shabaab.

Menurut catatan, sebanyak 20 warga Inggris, kebanyakan keturunan Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara Afrika Timur diduga pernah ke Somalia untuk berlatih atau berjuang bersama Al Shabaab. Menurut laporan wartawan BBC Panorama, Peter Taylor, yang pernah membuat program mengenai rekrutmen kelompok Al Shabaab, banyak dari warga Inggris yang ingin kembali ke tanah airnya disiksa terlebih dahulu.

Malah ada yang disandera, kemudian meminta tebusan kepada keluarganya di Inggris. Taylor yang juga mewawancarai dua warga Inggris berusia 16 tahun, mengungkap fakta, bahwa selama dilatih di kamp, salah satu diantara mereka dipaksa menyaksikan aksi pemenggalan kepala seorang pembelot.

Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/446772-diduga-anggota-al-shabaab--wn-inggris-ditahan-di-kenya?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Apabila di dalam postingan Acuy Decamaron terdapat Hak Cipta anda dan anda merasa keberatan silahkan hubungi admin di acuydecamaron@gmail.com. kami akan segera menghapusnya. Terima Kasih.

 
Acuy Decamaron
Copyright © 2013